Thursday, December 29, 2011

Adele - Turning Tables (Live at The Royal Albert Hall)

Tuesday, December 27, 2011

Pilihan..Jalannya...

Kuncikan Pintu!!.. Labuhkan tirai!!! Jangan dihidupkan lampu yang menyilaukan..~! Pergi!!!!! Biarkan aku berselimut... Bersama cairan keringat dan sebagainya..
Biarkan begini.. Ini adalah aku! Pergi!!!!!!

Dalam selimut putih yang kebasahan... Aku lemah... Aku benci menjadi boneka kehidupan yang dilekatkan peganggan tangan dengan bingkai potret wajah...
Inginkan aku tersenyum.. Maka potret wajah gembira akan ku junjung melekat di muka..
Mahukan aku bersedih berduka.. maka putarkan saja potretnya menangis! Aku dicelakakan oleh paksi-paksi yang nyata puncanya...

Sungguh.. bukan itu yang aku inginkan... Bukan itu yang dijadikan untukku.. Aku mahu digelapkan dengan tiduran..Musikkan aku dengan dengkuran.. Mimpikan aku dengan khayalan...
Dengan kemalapan itu aku menjadi diri.. Diri yang hakiki..Seorang yang kosong.. Sembunyi...Hanyut...

Biarkan aku menjadi jasad yang kering dan mereput...
Menjadi makanan lalat dan ulat-ulat yang memakan daging..
Sekurang-kurangnya aku punya jasa pada kehidupan lain..
Pabila menjadi menusia aku GAGAL...


1.12.2011@11.51pm... tepian tebingan Kuching..

Friday, December 2, 2011

29.10.2011

Embun subuh menolak dingin malam..
Masih sejuk.. masih beku...
Pemuda pemudi bauan arak..
Memualkan nafasku yang ingin melangkah keluar..
Malam mereka penuh khayalan yang sengaja dimabukkan..
Syaitan bertepuk.. menambah penghuni neraka..

Aku terus diam menyepak batuan kecil jalan..
Memerhati lorong belakang usang..
Melihat bangkai kucing reput..
Patutkan fatihah ku sedekahkan?
Layakkah aku untuk menadahkan tangan?
Mungkin satu hari.. aku dengan kucing itu sama-sama jijik dan berulat..

Jalanku terus.. Tidak menoleh..
Ada jalur cahaya.. terang menyilaukan mata..
Ada tasik demai dengan pohon aman..
Pagi membelah awan dengan hangatnya cahaya
Tersenyum aku...
Aku masih mampu berdiri..
Menyusuri baki kehidupan..
Dengan landskap kenyataan yang penuh warna pelangi..
Yang kadang menyiksakan jiwa-jiwa lain..
Masing-masing punya kitab bukan?


Aku belum puas..
Jangan lucutkan waktuku..
Jangan matikan hidupku..
Sujudku belum kusyuk...
Doaku belum lancar..
Hidupku masih sia-sia..

Terbaring aku di tanah TUHAN..
Digelapkkan kulit dengan hangat cahaya..
Senyum..
Aku masih bernyawa...
Aku masih bernyawa...
Waktu ini...

Jalangnya siapa?

Dia insan jalang...
Berkulit tegar penuh peluru..
Jangan dibiarkan tangisan...
Terus mengalir untuk buangan seperti dia..

Hilang perit.. Hilang simpati..
Jalan berduri terkial dijalani..
Biar menjerit terus meradang...
Meneriak penyiksaan wajah kalut..

Dia insan jalang...
Boneka sebuah sketsa..
Dia insan JALANG!

Biarkan terhempas... Putus terkubur..
Biarkan teriakkan dan tepukkan warga yang berpesta..
Dia insan jalang...
Aku insan jalang...